Dia mengatakan, masyarakat bisa membuat sendiri
alat peringatan dini longsor semacam itu dengan hanya mengandalkan sirine dari
megaphone. Cara kerja sistem peringatan dini longsor itu juga sederhana dan
mudah dipahami. “Untuk membuat alat sederhana itu saya bersama tim hanya
menghabiskan dana sekitar Rp 300 ribu. Dana itu hanya untuk membuat sirine,”
katanya.
Dia juga menjelaskan, sirine yang dipasang di
rumah warga itu terhubung oleh seutas tali nilon. Namun, sebelumnya tombol
alarm sirine dalam posisi “on”. Tali pemicu agar sirine berbunyi disambungkan
isolator dari bahan mika tipis yang terletak di antara baterai dan penutup
baterai. Apabila tali pemicu alarm itu tertarik maka sirine akan berbunyi.
“Kami mendesain setiap pergerakan rekahan tanah dengan jarak 2 cm maka akan
memicu tegangan pada tali jemuran yang dipasang antarpohon di lereng bukit.
Tali jemuran yang mengalami regangan kemudian memicu ikut tertariknya tali
nilon,” katanya.
Menurut dia, fungsi meteran yang dipasang
vertikal pada pohon dan bangunan digunakan untuk mengetahui jarak rekahan yang
ditunjukkan oleh pergerakan bandul yang tertarik ke atas oleh senar pancing.
“Bandul tertarik ke atas akibat ujung talinya yang lain di tambatkan pada pohon
atau patok yang ikut pergerakan longsoran,” katanya.
Dia mengatakan alat itu sudah dipasang di tiga
lokasi Tanah Longsor yang berada di Dusun Keceme, Gerbosari, Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo
dan Desa Ngalang, Gedangsari, Kabupaten Gunung Kidul, DIY, yang merupakan
wilayah rawan longsor. “Pemasangan alat itu atas permintaan masyarakat setempat
karena khawatir ancaman longsor, yang saya banggakan alat tersebut sudah
terbukti melindungi warga dari ancaman longsor,” katanya.
Menurut dia, saat alat itu dipasang, tim hanya
mengandalkan megaphone sebagai sirine karena alat tersebut didesain kurang
lebih lima menit saat tiba di lokasi. Setelah setahun berselang, alat
dikembangkan dengan membuat sirine buatan bengkel lokal. “Bunyi sirine
bersumber dari tegangan listrik baterai yang bisa tahan selama enam bulan.
Baterai hanya difungsikan jika ada proses pergerakan tanah,” katanya.
Ia mengatakan alat sederhana itu diharapkan bisa
dibuat masyarakat yang berada di daerah rawan longsor. Dirinya bersedia
membantu apabila masyarakat menghendaki pemasangan alat tersebut di lokasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar